Minggu, 16 Oktober 2016

Halo Dunia, Ini Aku Dengan Membawa Kepingan-Kepingan Hati yang Telah Patah

Man in Black Shirt and Gray Shorts Standing on Cliff Under White and Blue Cloudy Sky
Hello world via pexels.com
Halo dunia, ini aku..
Ya aku dengan membawa kepingan-kepingan hati yang telah patah.
Boleh ku ceritakan sedikit tentang cerita perjuangan hati ku yang kini telah kandas oleh harapan-harapan yang semu darinya, atau mungkin aku yang terlalu berharap lebih kepadanya.
Jika ku ceritakan bagaimana rasanya teramat sakit yang ku rasakan mungkin aku merasa aku adalah orang yang paling tersakiti didunia ini.
Dihadapan dunia, aku masih saja berani membawa kepingan-kepingan hati yang telah patah ini, mununjukkannya seakan seperti seorang anak kecil dihadapan ayahnya yang sedang meminta pertolongan sambil merengek-rengek untuk bisa diperbaiki.

Ini aku perempuan yang masih sama, menunggu kepastian-kepastian yang telah ia berikan kepadaku, menunggu  melihat ku yang selalu ada untuknya.
Hati yang patah ini masih saja ada digenggaman ku yang bertuliskan namanya seolah-olah dialah penyebab patah hati ini, namun yang membuat patah hati ini adalah aku sendiri yang terlalu jatuh kedalam angan-angan ku sendiri tentang bersamanya secara berlebihan.

Aku Masih Bisa Bahagia
active, beach, dusk
HAHA!! I'M HAPPY via pexels.com
Jauh didalam lubuk hati ku, aku seakan-akan masih saja kuat menerima kenyataan ini mengetahui kamu telah menemukan pilihan terbaik hatimu. Aku, masih bisa tertawa lepas dihadapan mu dengan segala emosi yang meledak dibatin ku. Kamu tahu? Setelah ku becerita pada dunia tentang bagaimana sakitnya terjatuh dalam angan-angan yang tiada hasil ini? Beberapa orang yang sama seperti ku, yang tahu bagaimana sakitnya terjebak dalam perangkap harapan semu dan tahu sedetail-detailnya bagian mana yang paling sakit. Mereka juga merasakannya. Menyadarkan bahwa aku bukan orang yang paling sakit didunia ini dan aku masih bisa bahagia.

Kepingan-kepingan hati ini ku bawa dan masih ku ingat bagaimana caranya ia menjadi patah, agar menjadi bekal kedepannya nanti dan belajar dari yang sudah-sudah terjadi.
"I have many problems in my life. But my lips don't know that. They always Smile." 
- Charlie Chaplin- 

Sabtu, 01 Oktober 2016

Peluk Mu Tak Sehangat Rindu


Peluk Rindu~

Lama sekali rasanya jari-jari ini tidak pernah berkaloborasi dengan mesin ketik bernama keyboard ini, bersatu untuk menjadikan kalimat yang padan untuk dituliskan, tulisan yang tidak berbobot namun tetap harus dituliskan.

Aku Mencintai Mu.
Huruf demi huruf, kata demi kata sehingga menjadi sebuah satu kalimat hingga menjadi sebuah cerita yang tak harus dikisahkan namun ada kisah dibalik cerita. Aku mulai mencurigai setiap kejanggalan-kejanggalan yang pernah dapat dari mu, namun tetap bisa kamu sembunyikan. Hal aneh terus saja ada seperti perihal ‘Kamu mungkin kelain hati suata saat'’, namun tetap hati ini berkata aku mencintaimu.



Peluk Mu Tak Sehangat Rindu.
Kamu tiap kali meminta bertemu namun kesibukkan ku mengalahkan situasi, kita jarang bertemu.

‘Hari ini free? Meet yuk. Missmissmissmiss’
from: Kamu yang ku sayang

Senyum bahagia itu muncul dibibir manis ini ketika menemukan pesan singkat seperti itu, kebetulan hari ini free dan tidak ada kegiatan. Aku menemui mu dan kita bertemu melepas rindu.
“Ah bahagianya. . .” pikir ku, bertemu kamu yang sekian lama kita tumpuk rindu ini.

Handphone! Handphone itu tidak pernah lepas dari tangan mu didepan ku sambil tertawa cengengesan tanda bahagia,entah mungkin apa yang kamu lakukan atau sekedar chat bersama seseorang disebrang sana, entah siapa itu. Baru kali ini kamu menolak aku meminjam handphone mu dan mengalihkan pembicaraan seraya memeluk ku.

Peluk mu aneh hari ini. Peluk kangen doang bukan peluk kasih sayang. Peluk mu tak sehangat rindu hari ini menyebalkan .